A. Konsep Sell
Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan beroperasi secara khusus. Jumlah sel pada suatu daerah geografis adalah berdasarkan pada jumlah pelanggan yang beroperasi di daerah tersebut.
Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang berhubungan dengan MSC yang mengatur panggilan yang masuk. Jangkauan pengiriman sinyal pada sistem komunikasi bergerak selular dapat diterima dengan baik tergantung pada kuatnya sinyal batasan sel para pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat menjadi kendala untuk sinyal yang dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain yang dimaksud adalah faktor geografis (alam).
Ukuran sel pada system komunikasi seluler dapat dipengaruhi oleh:
1.Kepadatan pada traffic.
2.Daya pemancar, yaitu Base Station (BS) dan Mobile Station (MS).
3.Dan faktor alam, seperti udara, laut, gunung, gedung-gedung, dan lain-lain.
Akan tetapi batasan-batasan tersebut akhirnya ditentukan sendiri oleh kuatnya sinyal radio antar Base Station (BS) dan Mobile Station (MS).
1. Bentuk Sel
Bentuk jaringan sistem selular berkaitan dengan luas cakupan daerah pelayanan. Bentuk sel yang terdapat pada sistem komunikasi bergerak selular digambarkan dengan bentuk hexagonal dan lingkaran. Tetapi, bentuk hexagonal dipilih sebagai bentuk pendekatan jaringan selular, karena dari sel yang lebih sedikit dengan bentuk hexagonal diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah pelayanan.
Setiap sel memiliki alokasi sejumlah channel frekuensi tertentu yang berlainan dengan sebelahnya. Karena channel frequency merupakan sumber terbatas maka, untuk meningkatkan kemampuan pelayanan frekuensi yang terbatas tersebut dipakai secara berulang-ulang, yang dikenal dengan istilah pengulangan frekuensi (frequency reuse). Oleh karena itu pengulangan frekuensi merupakan hal yang penting dalam komunikasi selular.
2. Frequency Reuse
Penggunaan frekuensi yang sama pada sel yang berbeda pada waktu yang bersamaan oleh beberapa pengguna merupakan inti dari komunikasi selular.
Pada konsep frequency reuse, suatu kanal frekuensi tertentu dapat melayani beberapa panggilan pada waktu yang bersamaan. Maka dapat dikatakan penggunaan spektrum frekuensi yang efisien dapat dicapai. Semua frekuensi yang tersedia dapat digunakan oleh tiap-tiap sel, sehingga dapat mencapai kapasitas jumlah pemakai yang besar menggunakan pita frekuensi yang efektif.
Pada frequency reuse, penggunaan kanal tidak tergantung pada frequency carrier yang sama untuk beberapa wilayah cakupan.
Pada gambar dapat dilihat penggunaan ulang kanal frekuensi, pada sel a yang menggunakan kanal radio f1 mempunyai radius R dapat digunakan ulang pada sel yang berbeda dengan jangkauan yang sama pada jarak D dari sel yang sebelumnya.
Sedangkan jarak pemisah relatif terhadap radius sel dinyatakan dengan D/R.
Persamaan rumus di bawah ini:
D/R= 3K
Di mana : D = jarak antara BS dengan BS yang lain
R = radius sel
K = jumlah pola frekuensi
Konsep frequency reuse dapat meningkatkan efisiensi pada penggunaan spektrum frekuensi, akan tetapi harus diikuti dengan pola tertentu dan teratur agar tidak terjadi interferensi kanal.
3. Mobilitas
Mobilitas adalah salah satu hal yang penting dari sistem komunikasi selular. Pada hal yang berkaitan dengan mobilitas diharapkan bahwa panggilan (call) selular yang dilakukan dimanapun dan kapanpun dalam daerah pelayanan, mampu untuk menjaga call (pembicaraan) tanpa interupsi pelayanan atau putusnya call sementara dalam keadaan bergerak.
Handover
Pada jaringan selular diperlukan sistem yang mempunyai kemampuan untuk pindah ke lingkungan sel lain untuk tetap menjaga kelangsungan komunikasi. Oleh karena itu jaringan selular harus melakukan proses handover.
Handover atau yang biasa juga disebut handoff merupakan suatu proses pengalihan Radio Base Station (RBS) apabila pengguna melakukan suatu call (panggilan) dalam keadaan bergerak dari satu sel menuju sel yang lain. Proses ini terjadi agar pelanggan dapat mengirim atau menerima sinyal dengan baik walaupun pelanggan sedang dalam keadaan bergerak. Proses dasar dari terjadinya handover akan diperlihatkan pada gambar 2.4.
Proses handover ini dilakukan pada saat sebuah Mobile Station (MS) menerima sinyal yang diterima atau dikirim lemah.
Terdapat dua kondisi untuk dilakukannya proses handover, yaitu:
1.Ketika Mobile Station berada pada perbatasan level sel, karena sinyal yang diterima akan melemah.
2.Pada saat pengguna berada pada lubang kekuatan sinyal (signal strength hole) yang terdapat dalam suatu sel.
Apabila panggilan (call) sudah stabil, maka kanal set-up sudah tidak digunakan lagi selama waktu panggilan.
Handoff terdiri dari dua jenis, yaitu:
1.Handoff yang berdasarkan pada kuat sinyal.
2.Handoff yang berdasarkan perbandingan carrier terhadap interferensi (carrier to interference ratio).
4. Roaming
Ada banyak operator-operator selular yang terdapat dalam kota yang sama, yang menggunakan peralatan switches radio, dan cell site yang berbeda. Tetapi, subscriber didaftarkan pada satu operator saja. Sebagai hasilnya, persetujuan antar operator-operator diperlukan untuk memberikan pelayanan-pelayanan pada semua pelanggan dengan tidak memandang asal suatu sumber panggilan.
Roaming dapat terjadi apabila ada sambungan (link) antara mobile switches.
Jadi, pengguna yang bergerak keluar dari daerahnya dan melakukan sebuah call (panggilan) dari daerah asing disebut dengan roamer. Sedangkan proses dari panggilan tersebut disebut roaming.
5.Konfigurasi Dasar Sistem Selular
Telepon selular atau juga disebut radio selular adalah metode yang praktis dan andal dalam komunikasi suara dan data diantara pemakai bergerak dan diantara sistem telepon biasa . Gambar 2.6. akan memperlihatkan konfigurasi dasar dari sistem komunikasi bergerak selular yang setiap komponennya seperti yang akan diuraikan berikut ini.
Pada sistem komunikasi bergerak selular terdapat tiga bagian komponen yang utama, yaitu:
1.Mobile Telephone Switching Office (MTSO)
MTSO berfungsi sebagai pusat penyambungan pembicaraan dan pencatat pulsa. MTSO juga dikenal sebagai MSC (Mobile Switching Central) dan lebih dikenal dengan sebutan “sentral”. Dalam sistem selular terdapat satu atau lebih MTSO yang mengendalikan seluruh kegiatan pelayanan sistem. MTSO terhubung ke PSTN melalui suatu antar muka (interface).
Panggilan dari dan ke pelanggan bergerak dihubungkan oleh dan melalui MTSO. Selain itu MTSO juga menyiapkan signalling yang diperlukan untuk melakukan panggilan.
2.Base Transceiver Station (BTS)
Base Tranceiver Station sering juga disebut dengan Radio Base Station (RBS). BTS merupakan penghubung antar terminal pelanggan dan sentral melalui kanal frekuensi radio. Sering disebut sebagai cell site. Untuk mencakup suatu daerah pelayanan dibutuhkan satu atau lebih BTS, tergantung jumlah sel di dalam pelayanan.
BTS terdiri dari :
a.Unit Kontrol
Unit kontrol digunakan untuk komunikasi data dengan MTSO serta data signaling dengan Mobile Station (MS) dalam jaringan radio. Unit kontrol ini berfungsi sebagai manajemen kanal radio, misalnya untuk menangani handoff dan untuk mengontrol level daya pancar pada base station dan mobile unit.
b.Unit Kanal
Perangkat pemancar dan penerima akan diperlengkapi atau diberikan dalam setiap unit kanal. Sebagian besar unit kanal adalah unit kanal bicara. Unit kanal pada suatu ketika akan berfungsi menyalurkan panggilan, tergantung pada jumlah panggilan pada BTS yang harus dilaksanakan.
3.Mobile Station (MS)
Mobile Station merupakan peralatan yang kecil dan ringan yang digunakan oleh pelanggan. Dengan kata lain, Mobile Station (MS) ini dikenal dengan sebutan handset atau handphone. Di dalam MS terdapat perangkat pemancar dan penerima, unit logika untuk signalling data dan peralatan telepon yang dilengkapi keypad. Hanya handset yang sah dan tercatat di sentral yang bisa mendapatkan layanan selular.
6. Perkembangan Sistem Telekomunikasi Bergerak
Sistem komunikasi berkembang seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia. Dahulu orang sudah cukup puas dengan sistem komunikasi satu arah, tetapi karena dirasakan kurang efisien maka diciptakan sistem komunikasi dua arah. Tetapi tuntutan untuk berkomunikasi kapan saja dimana saja menjadi tuntutan yang utama dalam sistem telekomunikasi. Didasari oleh sebab itu maka diciptakanlah sistem komunikasi dua arah yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja yang kita kenal dengan sistem komunikasi bergerak.
Pada saat ini terdapat berbagai teknologi dari sistem komunikasi bergerak seiring dengan perkembangan telekomunikasi selular yang terus berjalan sampai sekarang.
Pada awalnya sistem komunikasi wireless baik cordless maupun selular yang pertama adalah bersifat analog, kemudian akhirnya berkembang ke sistem digital yang kini terus menggeser kedudukan sistem selular analog. Sistem selular digital berkembang dan terus disempurnakan hingga saat ini.
Teknologi Wireless Berbasis Cordless
Teknologi wireless berbasis cordless merupakan pelayanan jasa komunikasi bergerak yang sifatnya terbatas. Teknologi cordless ini terdiri dari teknologi analog yang merupakan teknologi cordless generasi pertama dan teknologi digital yang merupakan teknologi cordless generasi kedua dari sistem komunikasi wireless.
1. Analog Cordless Telephones CTO
Teknologi ini menggunakan metode akses FDMA dan mempunyai frekuensi kerja 49 MHz. Komunikasi yang dilakukan masih bersifat satu arah.
2. Analog Cordless Telephones CT1
Telepon cordless analog ini beroperasi pada ekstension jaringan PSTN dan mempunyai daya jangkau sekitar 200 m.
3. Digital Cordless Telephones CT2
Teknologi CT2 ini di Indonesia dikenal dengan sebutan telepoint. Sistem ini sangat cocok digunakan pada daerah urban, suburban maupun daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel.
4. Personal Handyphone System (PHS)
Teknologi ini dapat digunakan sebagai fixed maupun low mobility applications yang dapat mendukung layanan-layanan suara, data, dan ISDN dengan bit rate 32 kbps.
PHS dapat dihubungkan dengan PSTN dan pendekatan linknya dapat menggunakan radio maupun kabel. Jalur frekuensi yang digunakan ialah 1895 MHZ - 1918,1 MHZ.
5. Digital European Cordless Telephones (DECT)
Daerah coverage untuk Digital European Cordless Telephones adalah sekitar 300 m untuk picocell.
Teknologi Wireless Berbasis Selular
Berbeda dengan teknologi cordless, teknologi selular mempunyai kemampuan untuk mobilitas yang lebih tinggi dan cakupan yang lebih besar. Sebagai gambaran dari jaringan selular adalah sebagai berikut.
1. Sistem Selular Analog
Ada beberapa sistem selular analog, diantaranya : AMPS (The Advance Mobile Phone Service) yang merupakan standar sistem komunikasi selular analog di Amerika. Pengalokasiannya adalah sebagai berikut : 824 MHz – 849 MHz dari Mobile Station (MS) menuju Base Station (BS), dan 869 MHZ – 894 MHz dari Base Station (BS) menuju Mobile Station (MS).
Sistem FDMA merupakan teknik multiple access untuk sistem komunikasi selular analog, yaitu dimana pengalokasian kanalnya berdasarkan dengan pembagian frekuensi. Pada sistem FDMA pengiriman sinyal dilakukan secara simultan untuk beberapa sinyal dalam frekuensi yang berbeda.
2. Sistem Selular Digital
Tahun 1982, dengan dipelopori oleh Jerman dan Prancis, maka CEPT (Conference European d’Administration de Post et Telecommunication) menetapkan GSM sebagai standar digital selular untuk Eropa. GSM merupakan sistem yang menggunakan teknik multiple access, yaitu sistem TDMA (Time Division Multiple Access), dimana setiap kanalnya dikirim melalui bandwidth (lebar pita) kanal pada waktu yang berbeda, tetapi tetap pada frekuensi yang sama.
Alokasi frekuensi pada jaringan GSM adalah 935 MHz – 960 MHz untuk pengiriman (transmit) dan 890 MHZ – 915 MHz untuk penerimaan (receive).
GSM memberikan banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem analog yang ada :
1.Dapat melakukan International Roaming.
2.Kualitas suara yang lebih baik dan lebih peka.
3.Kapasitas pelanggan yang lebih besar.
4.Features pelanggan yang lebih beragam, paging, facsimile, dan ISDN.
3 Teknologi PCS/PCN
Teknologi PCS/PCN kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki sistem komunikasi bergerak generasi kedua, setengah sebelum memasuki generasi ketiga yang dikenal dengan IMT-2000. PCS berkembang di Amerika Serikat sedangkan PCN di Eropa.
B. PCS dari Teknologi PHS
Teknologi komunikasi berkembang seiring dengan bertambahnya tahun. Komunikasi tanpa kabel (wireless) cukup diminati di berbagai negara sebagai salah satu solusi untuk mencukupi kebutuhan sarana telekomunikasi. Pada tahun ini implementasi sistem komunikasi wireless sudah memasuki teknologi PCS (Personal Communication System). Sistem ini dapat dimplementasikan atau diterapkan dengan berbagai teknologi. Adapun teknologi yang dimaksud adalah DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommunication), PHS (Personal Handyphone System), CDMA (Code Division Multiple Access) dan DCS 1800. DECT dan PHS dikembangkan dari teknologi cordless digital sedangkan DCS 1800 dikembangkan dari teknologi seluler digital. PCS tidak hanya menyediakan pelayanan komunikasi suara tetapi juga data, fax dan jasa lain yang masih dikembangkan sekarang. Dengan kenyataan tersebut diharapkan akan dapat bersaing dengan jasa lain yang sudah terlebih dahulu ada, seperti pager, GSM, dan trunk radio. Khusus pada tulisan ini akan diuraikan PCS dengan menggunakan teknologi PHS.
•Teknologi PCS
Teknologi PCS kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki ke generasi ke dua setengah sebelum memasuki ke generasi ke III yang dikenal dengan FPLMTS (Future Public Land Mobile Telecommunication System). Adapun generasi sebelumnya generasi I dan generasi II) adalah teknologi cordless dan selular analog dan teknologi cordless dan selular digital
Walaupun pendekatan pengembangan teknologi PCN/PCS berbeda, namum mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan layanan komunikasi personal yang tidak bergantung pada tempat dan waktu (any time, any where). Tiap-tiap teknologi komunikasi bergerak dengan teknologi digital menganggap bahwa teknologinya adalah merupakan PCS/PCN atau paling tidak merupakan generasi awal dari PCS/PCN. Saat ini telah dikenal beberapa standar teknologi yang merupakan generasi awal PCN/PCS, diantaranya yang berbasis teknologi selular digital (al. GSM, DCS-1800, CDMA-IS95, D-AMPS), cordless digital (al. DECT, PHS, PACS) dan satelit (al. Iridium, Globalstar, Odessey).
PCS direncanakan menjadi jaringan global pada milenium ke dua. Sebutan PCS sendiri dikenal di Amerika, sedangkan di Eropa dikenal dengan sebutan PCN (Personal Communication Network). PCS mulai dikomersialkan di US pada tanggal 23 September 1993, ketika Federal Communications Commission (FCC) mengesahkan band frekuensi untuk PCS yaitu 1850 – 2200 MHz. PCS di Amerika merupakan pengembangan teknologi 800 MHz selular yang dikenal dengan nama Digital AMPS (IS-54). Di Eropa PCN merupakan pengembangan teknologi sistem telekomunikasi bergerak (Mobile Telecommunication System) generasi ke dua, yaitu Digital Cellular Radio (GSM 900) yang bekerja pada frekuensi 900 MHz ke teknologi Digital Cellular System (DCS 1800) yang bekerja pada spektrum frekuensi 1800 MHz.
Pengembangan PCS di Jepang mengacu pada pengembangan layanan dasar yang dikenal sebagai personal connection ke layanan modern yang dikenal sebagai personalized services yang mempunyai mobilitas tinggi yang menggunakan akses radio, sehingga berkembang sistem yang disebut Personal Handy Phone (PHP) dan sekarang dikenal menjadi Personal Handy Phone System (PHS).
PCS adalah konsep komunikasi mobile yang tinggi yang mirip dengan konsep yang dipakai pada sistem seluler di beberapa hal. Misalnya sistem seluler mempunyai diameter sel (base stations) sampai beberapa kilometer, PCS menggunakan jumlah sel yang lebih banyak dengan radius yang lebih kecil (mikro sel). Radius dari sel PCS biasanya lebih kecil dari 1 (satu) kilometer.Karena PCS dikembangkan dari teknologi digital, ini akan dengan mudah menghandle data, message, paging dan layanan multimedia.
Dua organisasi standar Telecommunications Industry Association (TIA) dan Alliance for Telecommunications Industry Solutions (ATIS) membentuk Joint Technical Committee (JTC) yang diberi tugas untuk membuat standard PCS. JTC memperkenalkan PCS band ke dalam 2 group :
otingkat tinggi, untuk sistem seluler digital
otingkat rendah, untuk telepon cordless digital
Komite sedang bekerja membuat standar air interface untuk PCS. Sekarang sedang dipikirkan variasi di TDMA dan CDMA. Kebutuhan sistem PCS/PCN adalah menunjang ke arah pocketable, lightweight, easy to use dan low cost hand-sets. Dibandingkan teknologi sebelumnya, fixed telepon dan cellular telepon maka PCS dapat sebagai jembatan diantara keduanya. Dilihat dari segi mobilitasnya, teknologi PCS lebih rendah jika dibandingkan dengan teknologi selular. Teknologi PCS hanya sampai kecepatan sekitar 40 km/jam. Dengan parameter tersebut, maka PCS sangat cocok diterapkan di daerah yang padat misalnya : mall, supermarket, stasiun, bandar udara, universitas, rumah sakit, perusahaan dan sebagainya. Sebagai kompensasinya, harga pulsa dari teknolgi PCS diantara fixed telepon dan teknologi selular dalam arti lebih tinggi dari harga pulsa telepon tetap tetapi lebih rendah jika dibanding dengan telepon selular. Diperkirakan tarif PCS sekitar 10 % s/d 20 % di atas tarif PSTN. Ditinjau dari radius tiap selnya, maka sistem PCS menggunakan sistem mikro sel (antara 100-500 meter).
•Konfigurasi dan Spesification PHS (Personal Handy Phone System)
Dalam implementasinya teknologi PHS dapat dikonfigurasi sesuai dengan kehendak operatornya yaitu secara struktur terpisah (independent layer) dan combine (dependent layer) dengan PSTN/ISDN. Namum walaupun PHS dapat dikonfigurasikan menyatu/combine dengan PSTN/ISDN, tetapi merupakan lapisan/layer yang terpisah dengan PSTN, sebagaimana halnya pada jaringan STBS.
Arsitektur jaringan PHS bila digunakan secara optimal, terdiri dari 4 elemen utama, yaitu :
PHS Switch
Cell Site (CS)
PHS Adaptor dan
Personal Station (PS).
•Konfigurasi PHS dengan struktur yang terpisah dengan PSTN.
Dalam konfigurasi ini terlihat bahwa secara struktur jaringan PHS terpisah sama sekali dengan jaringan PSTN/ISDN sebagaimana halnya pada jaringan STBS. Sebagaima pada jaringan selular, jaringan PHS dapat juga dibentuk dengan layer yang terpisah dengan PSTN/ISDN. Dalam hal ini elemen-elemen jaringan PHS harus dibangun baru. Sistem ini merupakan sistem yang mandiri, untuk hubungan dengan network lain dilakukan dengan interkoneksi pada tingkat trunk (Gateway). Salah satu keuntungkan dari aplikasi ini adalah, bila dilakukan pengembangan tidak tergantung pada network lain (PSTN/ISDN), namum kelemahannya memerlukan investasi awal yang besar untuk membangun infrastruktur jaringan yang mahal dan tidak menerapkan konsep integritas. Konfigurasi PHS menyatu/combine dengan PSTN/ISDN Dalam konfigurasi ini, infrastruktur PSTN/ISDN (al. Sentral local, Jaringan kabel lokal), namum dalam konfigurasi ini persyaratan yang harus dipenuhi adalah sentral lokal harus mempunyai kapabilitas CCS#7. Dalam konfigurasi ini Cell Station (CS) berfungsi sebagai titik pembagi pelanggan yang dihubungkan ke sentral lokal dengan menggunakan U-Interface (2 B+D) 2 wire. Salah satu keuntungan mengaplikasikan konfigurasi ini adalah dapat mengoptimalkan sentral-sentral lokal yang ada, namun persyaratan utama yang harus dipenuhi adalah sentral lokal tersebut harus mempunyai kapabilitas CCS#7. Hal ini tersebut diperlukan untuk mengintegrasikan data pelanggan PHS yang menginduk dari berbagai sentral lokal yaitu dengan menyediakan data pelanggan berbasis teknologi IN. Maka pemisahan fungsi (akses, transport dan service) dilakukan dengan fasilitas IN dan konsep yang terintegrasi ini sudah dapat dinyatakan sebagai basis menuju FPLMTS/UMTS. Namun dari berbagai informasi pemasok PHS, untuk saat ini hanya sentral NEAX61 yang dapat diintegrasikan ke jaringan PHS pada konfigurasi ini.
Telecommunication Technology Council telah menguji unjuk basis teknik pada standard interface antara PS (Personal Staion) dan CS (Cell Station). Pada bulan April 1993 TTC mengirimkan laporan standar interface ke MPT (Ministry of Post and Telecommunications of Japan). Air Interface telah distandarisasi di RCR STD-28 oleh ARIB (Association of Radio Industries and Businesses). Specification air interface RCR STD-28 yang dimaksud adalah seperti dtabelkan berikut ini :
Fekwensi kerja (1895 - 1918.1) MHz
Frek spac. 300 KHz
Modulasi P / 4 shift QPSK
Metoda akses TDMA-TDD
Traffic channel / RF carrier 4 Ch.
Voice coding 32 Kbps/ADPCM
Radio Transmission rate 384 Kbps
CS Tx Power 500 mW atau lebih kecil
PS Tx Power 10 mW atau lebih kecil
Frequency planning Dynamic Channel Allocation (no frequency planning)
TDMA Frame 5 ms
Tabel 1. Air Interface PHS
Network interface antara CS dan jaringan digital telah distandarisasi sebagai JT-Q921-b, JT-Q931-b dan JT-Q932-a oleh TTC (Telecommunication Technology Committee). Standarisasi network interface berdasarkan interface ISDN, yang dimodifikasi untuk mendukung fungsi spesifik PHS seperti lokasi registrasi, autentikasi dan handover.
•Konsep Layanan PHS
PHS diharapkan dapat memenuhi komunikasi personal dan multimedia sebagai media komunikasi yang mudah digunakan. Dengan teknologi sistem personal yang berbasis digital cordless yang digunakan untuk PCS. Digital cordless dapat memberikan kualitas suara yang baik dan privasi, sehingga dapat melayani pengguna jasa telekomunikasi pada area-area dengan kepadatan pelanggan tinggi. Seperti dikatakan di atas, bahwa PHS dapat menjembatani antara seluler dan telepon public.
Perkembangan dari sistem telekomunikasi mobile pada hakekatnya harus memenuhi beberapa kategori :
o Efektif terhadap penggunaan frekuensi radio, dalam kenyataannya frekuensi radio adalah terbatas dan dalam frekuensi yang sama tidak dapat digunakan pada waktu dan tempat yang sama.
o Memungkinkan untuk service ke depan, syarat mutlak untuk menuju personal communications
o Sistem yang ekonomis, untuk service ke depan sistem akan menjadi semakin komplek dan biayanya akan bertambah.
PHS adalah konsep baru sistem komunikasi yang menyediakan ekonomikal akses wireless "anytime dan anywhere " untuk komunikasi personal. Hal-hal prinsip yang menunjang konsep teknologi PCS/PCN telah disediakan oleh PHS yakni satu nomor untuk satu orang, telekomunikasi dimana dan kapan saja, komunikasi bergerak dengan telepon genggam mungil serta dengan harga dan tarif pulsa yang lebih terjangkau. Teknologi PHS juga mirip dengan telepon cordless perumahan, tetapi menyelenggarakan feature-feature komunikasi digital lanjutan. Fungsi ini mirip dengan seluler sistem, dapat melakukan handoff dari satu sel ke sel yang lainnya tetapi sebatas kecepatan orang naik sepeda saja (sekitar 40 km/jam).
Konsep dari sistem PHS sebagai layanan PCS sesungguhnya adalah dapat diterapkan sebagai home cordless phone, public service, wireless PABX dan walky talky
•Telepon cordless
Biasanya dipakai di rumah-rumah, dan cukup membantu dalam hal mobilitynya walaupun sangat terbatas sekali (harus dekat dengan telepon fixnya).
•Wireless PBX
Digunakan sebagai telepn wireless di kantor-kantor. Sistem terdiri dari PS (personal station), CS (cell station) dan wireless PBX. Interface wireless diantara PS dan CS distandarisasi oleh ARIB. Feature pada aplikasi PHS pada sistem indoor adalah :
a. Bisa digunakan komunikasi anywhere di dalam kantor
b. Komunikasi bukan suara dapat diaplikasikan seperti fax dan terminal data
PHS merupakan sistem telekomunikasi yang dirancang sebagai PCS yang memiliki konsep terminal mobility, personal mobility dan Service management. Ketiga konsep tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
1). Terminal mobility
Terminal diharuskan dapat mangakses jasa telekomunikasi dari lokasi yang bergerak. Dan terdapat dua hal yang dibutuhkan dalam mewujudkan konsep ini yaitu Common Air Interface dan alokasi spektrum radio.
Common Air Interface
Common Air Interface merupakan faktor kritis pada PCS karena memberi jaminan terhadap kompabilitas antar perangkat dari produk yang berbeda, sehingga pengguna PCS dapat menggunakan terminal yang sama baik didalam gedung maupun diluar gedung, juga untuk melakukan hubungan dengan jaringan PCS publik atau pribadi di manapun juga.
2). Personal Mobility
Personal mobility adalah kemampuan pengguna untuk mengakses jasa dari terminal manapun dan kemampuan jaringan untuk melokalisir yang berasosiasi dengan pengguna, yang digunakan untuk keperluan addressing, routing dan charging yang diwujudkan melalui personal directory number atau universal personal number. Konsep ini memungkinkan pelacakan personal dimanapun lokasinya tergantung pada jenis terminal, jenis jasa (suara atau data) dan jenis aksesnya (akses radio atau kabel).
3). Service Management
Konsep ini memungkinkan pengguna untuk memiliki tingkat kontrol yang lebih tinggi terhadap jasa yang ditawarkan baik jasa yang ditawarkan baik jasa voice maupun non-voice misalnya, kemampuan untuk mengontrol kapan, siapa atau darimana dan ke terminal mana suatu panggilan akan diteruskan, kemampuan untuk mengontrol jumlah tagihan dan lain-lain.
Sistem PHS pada penerapannnya menawarkan seamless service dimana terminal PHS yang sama dapat digunakan di lingkungan publik, di perkantoran sebagai telepon extention ataupun sebagai telepon cordless di rumah. Sistem ini termasuk portable personal station, cell station dan cordless PABX. Sistem ini juga dapat dengan baik melayani servis network dan sebagai value-added service dari jaringan PSTN/ISDN yang ada yaitu dengan memberikan layanan mobility baik untuk layanan suara atau data.
• Pasar PHS di Jepang
PHS dapat menyediakan service telekomunikasi bergerak dengan kecepatan rendah dan dengan harga yang miring jika dibanding dengan sistem selular. Oleh karena itu PHS berpeluang untuk merebut pasar service telepon seluler. Sesuai dengan ramalan kebutuhan oleh MPT, maka 30 % dari penduduk Jepang akan menggunakan PHS, totalya sekitar 38 juta handset PHS akan beroperasi sekitar tahun 2010. Gambaran ini diambil berdasarkan riset dengan menggunakan kuesioner. Jika tiap satu keluarga membeli satu handset PHS maka akan menjadi 43 juta. Jika tiap satu orang membeli handset PHS maka akan menjadi 100 juta yang beroperasi di Jepang. Sekarang, telepon cordles sedang bertambah dengan cepat. Pada akhir tahun 1992, total penjualan telepon cordless melebihi 14 juta unit. Tidak ada orang yang tidak pernah menggunakan telepon cordless, sebab banyak digunakan oleh keluarga. Cordless telepon memungkinkan mobility di dalam rumah dan kadang-kadang di luar rumah meskipun areanya terbatas. Pada aplikasi indoor, maka segmen pasar PHS adalah perkantoran, industri , shoping / mall atau residential seperti apartemen. Berbeda dengan teknologi seluler yang saat ini beroperasi, PHS dikembangkan untuk aplikasi piko atau mikro seluler. Radius tiap cell station antarra 100 – 500 m dengan transmit power 20 mW, 100 mW, 200 mW dan 500 mW. Dengan transmit power yang rendah tersebut, maka jam pemakaian terminal pelanggan akan lebih lama dibandingkan dengan terminal selular. Ukuran dan beratnyapun akan lebih kecil. Target awal pemakai PHS pejalan kaki atau berkendaraan dengan kecepatan rendah, sehingga sangat cocok untuk daerah yang mempunyai kepadatan yang tinggi, dimana kekuatan sinyal seluler rendah.
Ada Tiga operator PHS di Jepang adalah DDI Pocket, ASTEL dan NTT Personal. Dibandingkan dengan seluler (Japanese Digital Cellular / JDC) harga terminal dan biaya bulanan akan lebih kecil. Bisnis PHS tidak menempati pesaing langsung bagi bisniis seluler. Target pasar terbesar PHS adalah para teenager (ABG, anak muda), ibu rumah tangga dan pelanggan dengan income yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pelanggan seluler.
Beberapa faktor yang menjadi keunggulan PHS di Jepang adalah sebagai berikut ::
• Mempunyai skala ekonomis yang besar (7 juta pelanggan s/d Juni 1997)
• Instalasi mudah, sehingga cepat diimplementasikan
• Investasi yang efisien melelui tahapan-tahapan
• Coverage are yang luas
• Mudah dalam perawatan
• Mudah untuk merelokasi terminal
• Biaya CS dan terminall yang rendah
• Kualitas sura dan kemampuan data yang tinggi (32 kbps)
• Terminal yang kecil
Untuk tarif PHS yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut :
Monthly charge : 55 % x telepon seluler
Call charge : 30 % x telepon seluler
Perbandingan tarif antara PHS, fixed telepon dan seluler di Jepang adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Perbandingan harga fixed telepon, PHS dan Selular
Sistem Monthly fee (Yen) Usage charge (Yen) Handset (Yen)
Fixed telepon 1,750 30 3,000
PHS 2,700 40 20,000
Selular 4,900 130 35,000
• PHS INTACTS
PT INTI , PT Telkom dan JRC (Japan Radio Company) telah mengembangkan sistem dengan berbasis teknologi PHS yang diberi nama INTACTS (INTI Telkom Advanced Cordless Telecommunications System). INTACTS diciptakan untuk berbagai jenis aplikasi. INTACTS untuk penggunaaan di rumah memungkinkan mobilitas dan dapat juga dibawa juga ke lingkungan perkantoran maupun publik area yang ada base stationnya. Untuk keperluan bisnis, INTACTS meningkatkan kemampuan panggil yang bagus bagi pekerja. Hal ini dapat meningkatkan income dan efisiensi perusahaan. Terjadinya tumpang tindih pemasangan kabel karena perubahan layout atau struktur organisasi dapat diminimalkan. Sistem INTACTS meliputi sentral telepon (exchange) nirkabel, radio base station dan handset. Sentral telepon nirkabel merupakan modifikasi dari sentral telepon kecil buatan PT. INTI dengan nterface ISDN U ke radio base station. Interface meskipun menggunakan 2B + D, menyediakan 4 kanal suara sebagai pengganti sistem 2 kanal, karena pemakainan sistem voice coding ADPCM 32 Kbps. Trnsformasi sentral telepon digital kecil produk PT INTI menjadi sentral telepon nirkabel dilakukan dengan mengembangkan perangkat lunak baru dan tambahan modul perangkat keras baru yang disebut CSLIM (Cordless Subscriber Line Module). Modul ini kemudian dihubungkan ke cell station. Lebih dari 192 port dapat dibuat. Bagian nirkabel antara CS dan pesawat penerima menggunakan air interface standar PHS yang direkomendasikan oleh NTT Japan yang disebut RCR STD-28. Sistem dihubungkan dengan PSTN melalui 4 PCM30 link (4x2 Mbps) dengan E&M/SMFC signaling. Jenis pelayanan INTACTS relatif sama dengan telepon mobile. INTACTS mempunyai kemampuan untuk handover, two – way calling, maupun panggilan langsung antar pesawat penerima. Hubungan langsung internnasional dan call barring (pembatasan hubungan) juga dimungkinkan. Perhitungan pulsa dilakukan oleh LAMA (Local Automatic Message Accounting) yang ada pada sentral telepon tanpa kabel. INTACTS mempunyai segmen yang berbeda dengan sistem seluler (contoh GSM dan AMPS), karena aplikasinya memang berbeda. Sistem seluler digunakan untuk pelanggan dengan mobilitas yang tinggi dan jarak jankau yang jauh. Sedangkan INTACTS digunakan untuk melayani pelanggan dengan kecepatan yang lambat baik untuk aplikasi di rumah, perumahan maupun area bisnis yang memiliki kepadatan lalu lintas (trafik) yang tinggi pada jarak lebih kecil dari 1 km dari CS (cell station).
• Perbandingan PHS dengan Sistem Seluler
Adapun feature-feature PHS yang tidak terdapat pada sistem seluler adalah :
Handset lebih kecil dan umur operasi lebih lama, karena transmit powernya lebih kecil
CS yang lebih kecil dapat diinstal dimana saja, baik di underground shopping area, di dalam atau di atap gedung
Handover PHS feasibel hanya untuk kecepatan terbatas
Perbandingan secara umum antara sistem seluler dengan sistem PCS dapat ditabelkan seperti berikut ini :
ITEM PHS CELLULAR SYSTEM
Radius tiap CS < 500 m 1 sampai 15 km
Kemungkinan kecepatan handover Kecepatan rendah Kecepatan tinggi
Band frekuensi 1,9 GHz 800 MHz, 900 MHz, 1,8 GHz
Transmit power CS Max 500 mW 500 mW sampai 50 W
Ukuran CS Sekitar 1 – 10 liter Sekitar 1800 liter
Penggunaan Outdoor dan indoor (rumah dan kantor) Outdoor / vehicular
Service network Terhubung ke ISDN/PSTN Independen network
Daerah yang cocok Daerah urban atau suburban Area luas, railway dan main road
• Kemungkinan PHS di Indonesia
Tahun 1998 akan merupakan tahun persaingan yang sangat keras di bidang telekomunikasi nasional, baik telepon rumah biasa (pelanggan PSTN) maupun telepon seluler. Pertarungan di PSTN lebih di masalah intern yang terkait pada masalah global dan regional, terutama dampak krisis moneter. Pada sistem seluler lebih karena semakin banyaknya operator yang mendapat lisensi dari pemerintah. Sampai sekarang ini ada tujuh operator seluler di Indonesia yang terdiri dari satu NMT (Mobisel), tiga AMPS (Komselindo, Metrosel danTelesera) dan tiga GSM (Satelindo, Telkomsel dan GSM XL). Tahun ini ada empat operator baru termasuk PHS (PCS) di dalamnya. PT TELKOM (memiliki saham terbesar) bersama PT Indosat dan PT INTI sengaja mengadop teknologi PHS sebagai PCS dengan akan didirikannya perusahaan yang bernama TELKOM PERSONAL yang pada tahap pertama akan beroperasi di DIVRE II. Sedangkan Indosat juga diberi kewenangan memiliki saham terbesar akan menerapkan PCS tetapi dari teknologi DCS 1800. Bagi PT TELKOM, yang sudah banyak berkecimpung pada jaringan telepon tetap, maka implementasi PHS di lapangan merupakan nilai tambah dari jaringan PSTN/ISDN yang ada, yakni dengan memberikan layanan bergerak untuk suara atau data terutama untuk kondisi perkotaan, maupun sebagai jaringan pribadi baik untuk cordless PBX di perkantoran atau home cordless. Tetapi yang perlu mendapat perhatian besar adalah rekan rekan kita di dinas operasional, apakah mereka sudah siap atau belum. Jangan sampai masalah-masalah yang terdapat pada implementasi WLL akan terulang di PCS. Perlu adanya pelatihan-pelatihan khusus untuk menangani PCS, karena berbeda dengan sistem sebelumnya, baik telepon kabel atau WLL.
Dari sisi konsumen dengan diterapkannya PCS akan menambah pilihan berbagai macam teknologi. Selain itu akan mengurangi jumlah harga puylsa yang harus dikeluarkan, dengan alasan jika pada saat hubungan dengan kecepatan rendah, maka akan menggunakan PCS sedangkan pada saat kecepatan tinggi menggunakan sistem selular. Apalagi dimungkinkan dengan sistem dual mode, maka akan secara otomatis menyesuaikan tanpa harus diubah secara manual. Dengan adanya krisis moneter ini, maka status proyek PCS/PCN saat ini baik dalam skala regional maupun nasional ditunda untuk beberapa saat. Hal ini cukup beralasan karena kalau kita bicara masalah telekomunikasi bergerak, maka hampir infrastrukturnya sekitar 90 % adalah produk import.
C. Perkembangan Pager (radio panggil)
1. Pengertian media pager
Pager adalah media penerima pesan yang portable yang bekerja berdasar prinsip kode signal radio pada frequency tertentu yang ditransmisikan melalui suatu provider . Pager dikenal juga dengan sebutan “beeper” sebenarnya sudah dikenal dan digunakan sejak tahun 1921 oleh
kepolisian Detrot di Amerikauntuk keperluan pemanggilan yang bersifat darurat . Sebutan istilah “pager” sendiri dikenal sejak tahun 1959 sejak Motorola membuat produk berupa alat penerima pesan yang kecil dan portable yang dibawa oleh pemiliknya. Booming pemakaian pager baru terjadi pada tahun 1980-an, sementara di Indonesia penggunaannya baru dikenal apada wal tahun 1990-an.
2. Sistem komunikasi media pager
Pola penggunaan pager adalah berawal dari pengiriman pesan oleh seseorang melalui provider service pager yang ditujukan pada ID atau nomor pager tertentu. Pesan tadi dikirim oleh operator provider ke pesawat pager yang dituju. Ketika pesan diterima maka alarm atau tanda berbentuk “vibrating” akan berbunyi atau bergetar dan pesan dapat dibaca pada layar LCD yang terdapat dalam pesawat pager. Pesan yang disampaikan akan diterima oleh pesawat pager selama masih dalam jangkauan pemancar dari service provider yang bersangkutan. Sehingga ini menjadi kendala tersendiri bagi efektivitas penyampaian pesan melalui media ini karena pemancar service provider tergolong langka dan jarang. Kekurangan lainnya media ini mengandalkan pada keterbacaan karena pesan berupa kata-kata selain itu pesan yang disampaikan sangat terbatas dan tidak bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang kompleks . Yang paling utama kekurangn media ini adalah penerima pesan atau pemilik peswat pager tidak bias langsung menyampaikan feedbacknya. Namun bagi pengirim pesan ia tidak harus memiliki pesawat pager untuk mengirim pesan. Kelebihan lainnya media ini relatif lebih murah dan cepat dalam penyampaia pesannya.
Gambar 7 radio panggil
D. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler
Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa Telekomunikasi bagi pelanggan bergerak. Disebut sistem cellular karena daerah layanannya dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil yang disebut CELL.
SIFAT : Pelanggan mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan
Cellular dalam bahasa inggris untuk selular yang artinya adalah sistim komunikasi jarak jauh tanpa kabel, selular adalah bentuk kmunikasi modern yang ditujukan untuk menggantikan telepon rumah yang masih menggunakan kabel .
DEFINISI CELL adalah Area Cakupan (coverage area) dari Radio Base Station
• Sel menunjukkan cakupan sinyal
• Sel berbentuk heksagonal ( atau bentuk yang lain ) hanya digunakan untuk mempermudah penggambaran pada layout perencanaan
Macam-macam :
• Omni Cell
• Sectored Cell
Ukuran :
• Makrocell (>5km)
• Microcell (3-<5km),Picocell (<1km)
Yang mendasari perkembangan :
• Keterbatasan spektrum frekuensi
• Efisiensi penggunaan spektrum frekuensi
Parameter Dasar
• Frequency Reuse
• konsep Hand Off
E. Pengertian & sejarah telepon seluler
Telepon seluler adalah merupakan salah satu aplikasi penggunaan teknologi telekomunikasi nir kabel atau wirelles telecomunication yang bersifat portable. Istilah cellular sendiri didasarkan pada penggunaan stasiun yang memiliki banyak pemancar untuk mengcover area dan memindahkan signal telephone secara berantai yang disebut “cell”. Setiap cell umumnya mampu mencover area seluas 48 sampai dengan 53 kilometer. Untuk menstramisikan signal – signal pesan digunakan teknologi fiber optik atau menggunakan teknologi microwave. Inovasi teknologi ini tak lepas dari perjalanan telepon mobil tahun 1910 yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson. Pria asal Swedia ini tak lain pendiri bisnis telekomunikasi yang kelak kita kenal dengan Ericsson (kini Sony Ericsson). Sebelumnya Ericsson hanyalah sebuah perusahaan kecil dengan memfokuskan bisnis pada peralatan telegraf. Telepon mobil kemudian juga dipakai oleh Departemen Kepolisian Detroit Michigan tahun 1921. Saat itu hampir semua mobil polisi dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang memudahkan pemantauan gerakan aparat. Sistem operasinya menggunakan frekuensi di bawah 2 MHz. Sekitar 20 tahun kemudian, revolusi bidang telekomunikasi itu pun dimulai. Sejalan dengan penemuan komponen baru seperti gulungan kabel dan tabung triode, para peneliti mulai merancang sebuah alat telekomunikasi yang bisa digunakan tanpa kabel. Terlebih saat mikroprosesor yang kecil ukurannya dan teknologi digital ditemukan. Dengan komponen ini, biaya bisa ditekan.Di Amerika sendiri, teknologi seluler baru dikembangkan setelah Perang Dunia II. Teknologi seluler sesungguhnya berisi sel-sel dengan berbagai macam model. Setiap sel memiliki base station dengan pancaran pada range 900 hingga 1.800 MHz. Dari base station kemudian dipancarkan ke jangkauan area yang bisa mencapai puluhan kilometer. Melihat celah pemanfaatan teknologi radio, kemudian memacu berbagai perusahaan untuk melakukan bisnis di bidang ini. Di Skandinavia, Ericsson melancarkan bisnis telekomunikasi hingga Stockholm pernah disebut sebagai kota dengan penggunaan telepon paling gencar. Begitu halnya dengan Finlandia. Tahun 1960, Finnis Cable Works yang semula berbisnis di bidang kabel melakukan ekspansi dan mendirikan divisi elektronik. Bjorn Westerlund, sang presiden perusahaan itu dua tahun kemudian mengembangkan bisnis transmisi radio. Namun baru setahun kemudian, bidang telekomunikasi disabet untuk memperkuat jajaran bisnis elektronik. Dan di tahun 1967, Westerlund giat mendirikan perusahaan yang kelak kita kenal dengan nama Nokia. Telepon mobile alias telepon bergerak kemudian menjelma menjadi peralatan bagi orang- orang yang memiliki mobilitas tinggi. Era 1970-an, di Eropa Nokia dan Ericsson menjelma menjadi sebuah perusahaan telekomunikasi yang besar. Di Amerika, Motorola pun unjuk gigi. Telepon bergerak tadi disebut sebagai “crude mobile phone” atau telepon mobil yang menggunakan frequency terbatas dan cell yang kecil. Testing pertama telepon seluler modern baru dilakukan pada tahun 1970 oleh Illionois Bell di Chicago dan baru pada pertengahan tahun 1990 dimasyarakatkan dan menjadi alat bisnis ketika Federal Communications Commission (FCC) memberlakuakn perijinan penggunaan teknologi wirelles telecomunication bagi masyarakat luas. Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) da AMPS (advance mobile phone system). Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) menghilang. Kemudian muncul Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh Telkomsel. Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan berkembang pesat ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS. Dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh.
Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini:
a. CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spreadspectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF Traffic Channel CDMA
b. AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagibagi bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebua channel maka tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau handed-off ke base station lainnya. Traffic Channel FDMA
c. TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital, sama halnya yaitu dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap, meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada band frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM, yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel. GSM (global sistem for mobile) adalah teknologi yang berbasis TDMA Traffic Channel TDMA
d. UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan salah system generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa. dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS
a. Sistem Komunikasi telepon seluler
Secara konsep jaringan telepon seluler mirip dengan telepon kabel, namun berbeda pada penggunaan media perantaranya. Pada sistem telepon seluler menggunakan base station yang berfungsi sebagai stasiun penghubung dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang masih dalam kawasan liputannya Setiap liputan yang dilakukan base station disebut sel (cell) yang mampu menjangkau luas wilayah beberapa puluh kilometer.
b. Sistem telepon seluler
Di kenal beberpa sistem dalam penggunaan telepon selular, yang pertama kali muncul adalah sistem yang diberlakukan di Amerika yang disebut dengan AMPS (advanced mobile phone sistem) yang masih menggunakan sistem analog. Di Indoensia layanan jasa ini diselenggarakan oleh Metrosel dan /komselindo Sistem yang kedua adalah sistem NMT atau Nordic Mobile Telephone yang dikembangangkan oleh Ericsson dari Swedia dan berlaku dinegara Skandinavia. Di Indonesia layanan jasa ini diselenggarakan oleh Mobisel. Sistem ini juga masih bersifat analog. Selain sistem tersebut masih ada sistem lain yangtidak berlaku di Indonesia yaitu CNET yang dikembangkan oleh Siemens sementara di Perancis beroperasi sistem RC-200. Masing-masing sistem analog tersebut dikembangkan dengan teknologi yang berbeda, sehingga tidak ada kompatibilitas satu dengan yang lain. Akibatnya setiap sistem hanya dapat dioperasikan di wilayah negara yang tertentu. Pengembangan masing-masing sistem analog yang beroperasi hanya nasional disebabkan adanya orientasi interest yang berbeda bagi masing-masing pengelola akibatnya, pemasaran terbatas hanya satu negara dan tidak dapat mendapatkan jumlah pelanggan yang cukup besar. Tetap diperlukan dukungan infrastruktur yang lengkap dan mahal, sehingga konsekuensinya adalah timbulnya harga jual yang mahal serta biaya pemakaian yang cukup tinggi. Oleh sebab itu pemakai selular terbatas hanya mereka yang benar-benar mampu dan memerlukan, bukan sebagai sarana telekomunikasi yang mencapai segenap lapisan masyarakat. Atas dasar pemikiran tersebut dan tanpa menguntungkan salah satu sistem yang telah beroperasi serta untuk menciptakan sistem yang jauh lebih baik dari yang sudah ada, maka Perancis (France Telecom) dan Jerman (Bundespost) sepakat untuk memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama GSM atau Global System For Mobile communication. GSM adalah sistem telepon seluler yang bersifat digital dan bukan analog sejak ditawarkannya sistem ini pada tahun 1992 maka kini telah 72 negara yang menggunakan sistem ini. Di Indoensia sendiri layanan jasa ini memang populer dan hampir 90 % pasar telepon seluler dikuasai oleh sistem GSM. Penyedia layanan sistem ini adalah SATELINDO, EXCELCOMONDO, TELKOMSEL.
Perbedaan antara sistem AMPS dan GSM adalah sebagai berikut :
a. Jika layanan AMPS mengalami masalah pada luas cakupan wilayah yang mampu di
cover sebatas hanya beberapa kilometer sementara GSM dengan sistem digital
mampu melintas batas negara
b. Layanan sistem AMPS tida kompatibel dengan GSM, sementara GSM kompatibel
dengan layanan AMPS
c. Melalui layanan GSM seseorang tidak perlu memiliki ponsel sendiri cukup dengan
Setelah teknologi GSM dan GPRS, keluarlah teknologi WCDMA. WCDMA dengan membeli SIM Card atau kartu Subscriber Identity Module. Sementara layanan AMPS
tidak menggunakan sistem kartu.
F. Perkembangan Cellular Phone ( telepon seluler )
a. Sistem Seluler Analog (1G,generasi pertama)
Generasi pertama (1G) ditandai dengan penggunaan telepon nirkabel. Aplikasi yang digunakan pada platform 1G baru berupa suara sebagaimana telepon umumnya. Pada awal tahun 1980-an, 1G yangmerupakan layanan komersial mobile phone yang pertama di dunia, misalnya, adalah advanced mobile phone system (AMPS) yang digunakan di Amerika Serikat, total access communication services (TACS) di Inggris, atau nordic mobile telephone (NMT) di negaranegara Skandinavia. Sistem tersebut masih analog, bersifat lokal, dan pelayanannya sangat terbatas. Data analog pada sistem AMPS seperti suara yang diterima radio atau gambar televisi. Dengan teknologi AMPS, jarak menjadi kendala, semakin jauh jarak dua terminal telepon, suara yang dihasilkan semakin buruk. Perubahan cuaca juga mempengaruhi kualitas suara yang diterima. Dalam tempo tidak lebih dari 10 tahun, pada awal tahun 1990-an para ahli
telekomunikasi telah mengembangkan teknologi GSM (global system for mobile communications) sebagai sistem generasi kedua (2G) yang utama yang dapat melakukan akses data hingga kecepatan 14,4 kbps (kilobyte per second). Aplikasi yang paling popular dipakai saat ini adalah SMS (short message services). Di samping itu, ada pula EMS(enhanced message services) yang mengirimkan data gambar dan file rekaman suara. Keberhasilan ini merupakan 2G dengan tingkat kemampuan teknologi yang semakin disempurnakan. Dari 2G tidak langsung meloncat ke generasi ketiga (3G), seperti dari 1G ke 2G Ada tahap generasi yang disebut 2,5G karena teknologi 3G lebih dulu dikembangkan sebelum 2,5G dipakai. Teknologi 2,5G merupakan pengembangan dari teknologi 2G dengan kecepatan transfer data yang lebih tinggi. Teknologi 2,5G merupakan jembatan menuju sistem 3G sebelum sistem generasi terbaru mapan, siap dijalankan secara global dan ekonomis. Di atas platform GSM dikembangkan teknologi GPRS (general packet radio services) yang dapat melakukan transfer data hingga kecepatan 70 kbps dan teknologi EDGE (enhanced data rate for GSM evolution) yang transfer datanya hingga 384 kbps. Dengan GPRS, kita dapat mengirim MMS (multimedia message services) atau akses Internet lebih mudah dan nyaman. Platform 3G dibangun dari sistem baru maupun dari sistem 2G. Transfer data yang dapat dilayani pada jaringan 3G mencapai kecepatan 2 Mbps sehingga jaringan dapat digunakan untuk streaming secara realtime nyaris tanpa jeda. Aplikasi apa pun sepertinya dapat dijalankan dalam jaringan ini, siaran radio, streaming TV, bahkan video phone. Pengembangan teknologi 3G yang ditandai dengan kecepatan tinggi dilakukan oleh banyak perusahaan di dunia yang dapat membuat sebagian operator meninggalkan EDGE dan langsung menggunakan universal mobile telecommunications standard (UMTS), atau yang lebih dikenal sebagai teknologi 3G ini.
• NMT 450, Nerdic mobile telephone, standart komunikasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 450 MHz. Standart ini di kembangkan dan digunakan oleh Negara-negara Nordic pada tahun 1980.ahun 1985
• AMPS, Advanced mobile phone system, standart komukasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 800 MHz. Standart ini dikemangkan dan digunakan pada tahun 1983.
• TACS, Total Access communicatin system , standart komunikasi seluler analog serupa dengan AMPS hanya bekerja pada frekuensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan dan digunakan tahun 1985.
• NMT 900, Nordic mobile telephony, standart komunikasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan dan digunakan di Negara Nordic tahun 1986.
b. Sistem Seluler Digital CDMA
CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wirless Teknologi) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika – Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda. Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo – Random Code Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user. Penggunaan frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan terhadap interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA semakin kecil. Code Division Multiple Access (CDMA) adalah sebuah teknologi nirkabel digital yang dipelopori dan dikembangkan secara komersial oleh QUALCOMM. CDMA bekerja dengan cara mengubah percakapan atau suara menjadi informasi digital, yang kemudian ditransmisikan sebagai sinyal radion melalui jaringan nirkabel. Menggunakan sebuah kode unik untuk memilah tiap jenis panggilan, CDMA membuat banyak orang bisa berbagi gelombang dalam satu waktu, tanpa gangguan. Diperkenalkan secara komersial pada tahun 1995, CDMA segera menjadi salah satu teknologi nirkabelyang paling cepat berkembang. Pada tahun 1999, International Telecommunications Union memilih CDMA sebagai standar industri bagi sistem nirkabel baru "generasi ketiga" (3G). CDMA membawa manfaat yang besar dan berada diatas teknologi serupa yang lain untuk saat ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur yang sama. CDMA menawarkan kecepatan transmisi data paling tinggi diantara yang lain. Setiap user/pemakai di assign dengan bilangan biner yang dinamakan Direct Sequence code (DCS) ketika terjadi panggilan. DCS adalah signal yang dibangkitkan oleh linier Modulation dengan wideband Pseudorandom Noise (PN) sequence, sehingga Direct Sequence CDMA menggunakan wider signal dari pada FDMA maupun TDMA. Wideband signal berfungsi untuk mengurangi interference dan dapat melakukan frekuensi reuse antar cell berlangsung bardampingan. Seluruh pengguna ada bersama-sama dalam range spektrum radio frekuensi. Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut Psendorandom Noise (PN) sequence. Masing- masing kode/pemakai adalah layer dan secara simultan ditransmisikan ke seluruh carrier. Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone call yang dapat dihandle oleh carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal trafik dibuat dengan penentuan masing-masing pengguna kode dengan carrier. Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi revisinya IS-95 yang menjadi basis system komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4 kbps. Kemudian CDMA merevisi stándar menjadi IS-95B. sistem CDMA 2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps. Pada CDMA2000 1X bisa memiliki kapasitas suara dua kali lipat pada jaringan CDMAOne dan mengalirkan kecepatan data maksimal 307 kbps untuk keadaan bergerak. Sedangkan CDMA2000 1X EV sendiri meliputi CDMA2000 1X EV-DO (data only) yang bisa mengirimkan data sampai 2,4 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video. Varian lainnya adalah CDMA2000 1X EV-DV yang mengintegrasikan voice dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada kecepatan 3,09 Mbps. Kemajuan yang dicapai CDMA tampaknya juga berkaitan dengan harapan dari International Telecommunication Union (ITU). Lembaga yang bekerja dengan badan-badan industri seluruh dunia menentukan standar dan kebutuhan teknis yang diperuntukkan bagi sistem 3G melalui program IMT-2000 (International Mobile Telecommunication-2000) yang merupakan standar telekomunikasi 3G. Kebutuhan bagi jaringan IMT-2000 adalah sejumlah perbaikan kapasitas dan
efisiensi spektrum melalui sistem 2G dan mendukung layanan data pada kecepatan transmisi minimum 144 kbps untuk kondisi bergerak (outdoor) dan 2 Mbps dalam keadaan diam (indoor).
CDMA 2000 memiliki parameter sistem dan implementasi yang cukup berbeda, sehingga dalam beberapa hal WCDMA dan CDMA 2000 berbeda. Meskipun demikian, banyak usaha-usaha yang sedang dilakukan untuk mengurangi perbedaan diantara keduanya untuk menekan biaya dan kompleksitas bagi masa depan jaringan nirkabel yang didukung oleh kedua teknologi ini. WCDMA merupakan sebuah teknologi banyak akses yang menggunakan modulasi DS-SS dan dapat menyediakan fasilitas pengaksesan pengguna ke jaringan Public Switched Telephone Network (PSTN) serta dapat mengirimkan layananlayana suara, data, faksimili, ataupun multimedia. Teknologi ini berbeda dengan teknik akses radio konvensional yang menggunakan teknik pembagian lebar bidang frekuensi yang tersedia ke kanal narrow atau kedalam slot waktu. Teknologi WCDMA dalam mengakses data dilakukan secara terus menerus cellebar bidang frekuensi tertentu (5-15 MHz). Beberapa keunggulan WCDMA adalah tahan terhadap interferensi, memiliki efisiensi tinggi dan kapasitas tinggi bila diterapkan dalam konfigurasi multicell, kemampuan transfer data yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps untuk area dalam, dapat digunakan untuk komunikasi multimedia, tidak memerlukan sinkronisasi antar BTS, memiliki biaya infrastruktur yang rendah, dan mendukung Antena Array Adaptive serta deteksi multiuser.
• Ciri – Ciri CDMA
a. Menggunakan Coding :
1) Satu ruang (cell) dengan sejumlah pasangan
2) Udara sebagai media
3) Menggunakan coding system
4) User lain dapat bergabung bersama sampai noise tertentu.
b. Spread Speactrum Technology
1) Pseudorandom Modulation
2) Anti Jamming
3) Low Probability Intercept
Teknik yang digunakan untuk penyebaran/modulasi signal CDMA :
1. Direct Sequence yaitu memodulasi carrier dengan kode digital dengan bit rate lebih tinggi dari bandwidth signal informasi.
2. Frekwensi Hoping yaitu mengkopi carrier radio dari frekuensi ke frekuensi dalam beberapa detik. Gambar 5. spectrum sinyal frekuensi
CDMA membutuhkan tingkatan sinkronisasi yang tinggi antara Base Station. Kode digital yang diassign untuk masing-masing pemakai, CDMA menambahkan suatu spesial kode (Pseudorandom Noise) pada signal yang berulang setelah waktu yang tertentu. Antara Base Station dalam satu sistem dibedakan dengan trasmisi yang berbeda kode dari waktu yang diberikan. BS mengirim versi time offset (waktu pengganti) dengan psendorandom number yang sama. Untuk menyakinkan bahwa time offset menggunakan remain unik masing-masing, CDMA BS harus tetap sinkron dengan time reference yang umum. Bahasa masing-masing pasangan menjadi FILTER. Kita dapat terus menambahkan pasangan yang berbicara dalam bahasa yang berbeda sampai batas background noise (interferensi dari user lain). Dengan pengontrolan volume suara/signal strength dari seluruh untuk tidak melebihi dari yang dibutuhkan,maka kita akan mendapat banyak user per-carrier. jumlah maksimum user per-cerrier tergantung pada jumlah aktifitas masing-masing carrier tergantung kepada jumlah aktifitas masing-masing carrier dan hal ini tentunya tidak pasif. Pada CDMA voise dan data ditransmisikan dengan carrier 1,25Mhz. Jumlah cannel yang dibutuhkan pada masing-masing cell site tergantung pada:
a. Jumlah trafik
b. Data
c. Soft Handoff dari sistem
Struktur kanal pada CDMA 2000 1X terbagi menjadi dua arah dari BS ke MS. kanal fisiknya dibedakan menjadi kanal dedicated dan common. Dedicated Physical Channel (DPHCH) merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi yang sifatnya point to point antara BS dan MS. Sedangkan common physical channel (CPHCH) merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi akses, sifatnya point to point, multi point antara BS dan MS. Kanal CDMA terdiri dari ”LOGICAL CHANNEL” sebagai berikut:
a. Kanal Trakfik Forward.
Kanal trafik ini membawa (carry) Phone call yang sesungguhnya dan membawa voice dan power control informasi MS dari BS ke pesawat pelanggan.
Forward channel meliputi power control dan power bit control yang berfungsi untuk meminta MS untuk menaikkan atau menurunkan daya yang dipancarkan. Panjang frame forward channel sebesar 20 ms yang dibagi menjadi 16 channel, besar tiap channelnya 1.25 ms. Tiap power control channel mempunyai bit control power, dimana kecepatan dari reverse fast powernya adalah 800 bps.
• fungsi dari forward channel
1. F-PICH (Forward Pilot Channel)
a) Mengirimkan sinyal yang diterima oleh MS ke pilot channel
b) Menyediakan channel gains dan phase estimation
c) Mendeteksi multi-path signals
d) Menerima cell forward channel dan handoff
2. F-TDPICH (Forward Transmit Diversity Pilot Channel)
a) Bekerja bersama-sama dengan F-PICH
3. F-ATDPICH (Forward Auxiliary Transmit Diversity Pilot Channel )
a) Beam shaping
b) Supporting the application of a smart antenna
4. F-BCCH (Forward Broadcast Control Channel)
Berfungsi untuk meneruskan dan menyebarkan informasi yang ditransmisikan oleh F-PCH pada sistem IS-95 oleh Base Station. F-BCCH dapat bekerja secara discontinues. Dapat ditransmisikan secara berulang-ulang saat F-BCCH transfer datanya lambat. Untuk mengurangi daya pancarnya. Bersama-sama dengan F-CCH mentransmisikan sinyal secara berulang-ulang, sehingga MS menerima time diversity gain dengan cara mengkombinasikan kedua kanal tersebut dengan sinyal informasi. Base Station dapat menyesuaikan kapasitas yang berlebih dengan cara mengurangi kekuatan daya pancarnya
5. Q-PCH (Forward Quick Paging Channel)
Quick Paging Channel adalah sinyal modulasi-OOK yang dapat dimodulasikan oleh MS secara cepat dan mudah. Tiap channel mengambil 80 ms sebagai QPCH time slotnya. Tiap-tiap time slotnya dibagi lagi menjadi paging indicator, configurasion change indicator dan broadcast indicator, ketiganya digunakan untuk menginformasikan MS untuk menerima paging message, broadcast message atau sistem parameter F-CCCH atau F-PCH
b.Kanal Trakfik Reverse
Kanal ini membawa setengah phone call lainnya yang aktif, membawa voice dan power control informasi dari MS ke BS
Fungsi R-ACH,R-FCH,R-SCCH dama seperti pada IS-95. fungsi dari Reverse Pilot Channel(R-PICH) untuk menginisialisasi sinyal, tracing, reverse coherent demodulation, power control measurement.
c.Kanal Pilot
Kanal Pilot sering disebut dengan Up dan Down link. Digunakan oleh pesawat pelanggan untuk mendapatkan inisial sistem sinkronisasi dan membedakan cell site yaitu mengenal dan mensinkronkan kode generator yang dikirim dari BTS. Setiap sektor dari masing-masing call site memiliki kanal pilot yang unik. Kanal pilot pada MS juga menyediakan time, frekuensi dan phase tracking signal dari cell site.
d.Kanal Sync
Menyediakan MS dengan network information yang berhubungan dengan identifikasi cell site, pilot transmit power dan cell set PN Offset dengan informasi tersebut, MS dapat menetapkan sistem time sesuai dengan level transmit power yang digunakan untuk memulai suatu call.
e.Kanal Paging
Menyediakan komunikasi BS ke MS.dari kanal ini BS dapat mempaging MS dan dapat mengirim call set-up dan penempatan kanal trafik informasi.
f.Kanal Access
Menyediakan komunikasi dari MS ke BS ketika MS tidak menggunakan areal trafik. Kanal access hanya terdapat direverse link. Areal access digunakan pada permukaan call dan juga untuk merespon paging, order dan permintaan registrasi.
tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan.
a. Kelebihan CDMA 2000-1X :
1) Sebagai teknologi, CDMA sangayang sangat lebat pun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
2) CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
3) Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.
4) Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigurasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000(1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih sedikit BTS untuk mengcover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM.
5) CDMA-2000(1X) dapat mengirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data melalui internet.
b. Kelebihan lainnya adalah :
1) Mendukung untuk Adaptive Antenna Arrays ( AAA ) Teknik ini adalah untuk mengoptimalkan antena pattern pada Mobile Station. Hal ini akan memungkinkan penggunaan spektrum yang efektif dan akan menambah jumlah kapasitas.
2) CDMA mempunyai internal sistem untuk sinkronisasi pada Base Station, sehingga tidak membutuhkan eksternal sinkronisasi seperti GPS (Global Positioning System). Hal ini mempunyai masalah jika implementasi Base Station dilakukan pada daerah rawan covergae satelit GPS seperti shoping center atau di subways suatu gedung.
3) Mendukung untuk Hierarchical Cell Structures ( HCS ) CDMA mendukung HCS dengan memperkenalkan metode handoff diantara carrier CDMA yang diberi nama Mobile Assisted Inter-Frequency Hand-off ( MAIFHO ).
4) Mendukung untuk deteksi multi user. Deteksi multi user akan membatasi interferensi pada suatu cell dan memperbaiki kapasitas.
• Mobile Station (MS)
Mempunyai fungsi utama untuk membentuk, memelihara hubungan (voice dan data) dengan jaringan. MS membentuk hubungan dengan meminta kanal radio dari AN. Setelah hubungan terbentuk MS bertanggung jawab untuk menjaga kanal radio tersebut dan melakukan buffer paket jika kanal radio sedang tidak tersedia. MS biasanya mendukung enkripsi dan protokol seperti Mobile IP dan Simple IP.
• BTS ( Base Transceiver Station )
Berfungsi sebagai antar muka yang menghubungkan antara MSC dengan pelanggan dan bertanggung jawab untuk mengalokasikan daya yang digunakan oleh pelanggan. BTS terdiri dari perangkat radio yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal CDM. Mengontrol aspek-aspek dalam system yang berhubungan performasi jaringan. BTS mengontrol forward power ( dialokasikan untuk traffic overhead dan soft handoff ) dan penggunaan kode Walsh.
• BSC ( Base Station Controller )
Bertanggung jawab mengontrol semua BTS yang ada di daerah cakupannya, mengatur rute paket data dari BTS ke PDSN (Packet Data Service Node) atau sebaliknya.
• Radio Network (RN)
Terdiri dari dua komponen yaitu Packet Control Function (PCF) dan Radio Resources Control (RRC). Fungsi utama PCF adalah untuk membentuk, memelihara dan membubarkan hubungan dengan PDSN. PCF berkomunikasi dengan RRC untuk meminta dan mengatur kanal radio untuk menyampaikan paket dari dan ke MS. PCF juga bertanggung jawab mengumpulkan informasi akunting dan meneruskannya ke PDSN. RRC mendukung otentikasi dan otorisasi MS untuk mendapatkan akses radio. RRC juga mendukung enkripsi air interface bagi MSMSC ( Mobile Switching Center) sering juga disebut interface antara BSC-BSC dengan PSTN dan jaringan data ( ISDN ) melalui gateway MSC ( G-MSC ). Packet Data Serving Node (PDSN) PDSN melakukan bermacam-macam fungsi. Fungsi utamanya melakukan routing paket jaringan ke IP atau HA. PDSN memberikan alamat IP dinamik dan menjaga sesi Point-To-Point Protocol (PPP) ke MS. PDSN memulai otentikasi, otorisasi dan akunting ke AAA untuk sesi paket data. Sebagai balasannya PDSN menerima parameter-parameter profil pelanggan yang berisi jenis-jenis layanan dan keamanan.
• Home Agent (HA)
HA berperan dalam implementasi protokol Mobile IP dengan meneruskan paketpaket ke PDSN dan sebaliknya. HA menyediakan keamanan dengan melakukan otentikasi MS melalui pendaftaran Mobile IP. HA juga menjaga hubungan dengan AAA untuk menerima informasi tentang pelanggan Authentication, Authorization and Accounting (AAA) AAA mempunyai peran yang berbeda-beda tergantung pada tipe jaringan dimana dia terhubung. Jika AAA server terhubung ke service provider network, fungsi utamanya adalah melewatkan permintaan otentikasi dari PDSN ke Home IP network, dan mengotorisasi respon dari home IP network ke PDSN. AAA juga menyimpan informasi akunting dari MS dan menyediakan profil pelanggan dan informasi QoS bagi PDSN. Jika AAA server terhubung ke home IP network, dia melakukan otentikasi dan otorisasi bagi MS berdasarkan permintaan dari AAA lokal. Jika AAA terhubung ke broker network, dia meneruskan permintaan dan respon antara service provider network dan home IP network yang tidak mempunyai hubungan bilateral.
• MSC ( Mobile Switching Center )
Sering juga disebut interface antara BSC BSC dengan public voice ( PSTN ) dan jaringan data ( ISDN ) melalui gateway MSC ( G-MSC ). HLR (Home Local Register) Berfungsi untuk meyimpan seluruh data pelanggan misalnya IMSI, data lokasi user, Shared Secret Data (SSD) semua user, dan informasi lain yang spesifik bagi tiap user Pusat autentifikasi (AuC) Pusat penyimpanan untuk Electronic Serial Number (ESN) tiap user teregistrasi. Router Berfungsi untuk merutekan paket data ke dan dari berbagai macam elemen jaringan CDMA2000. Router bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima\ paket jaringan internal atau sebaliknya. Untuk menjamin keamanan ketika berhubungan dengan aplikasi data kejaringan luar, maka diperlukan fire wall.
• CDMA2000
Karena CDMA2000 merupakan pengembangan langsung dari generasi sistem CDMA sebelumnya yang telah teruji, ia menawarkan layanan 3G paling cepat, paling mudah, dan paling hemat biaya. Selagi semua teknologi 3G (CDMA 2000, WCDMA dan TD-SCDMA) terus berkembang, CDMA2000 melangkah lebih maju dalam pengembangan produk dan dalam perluasan dan penerimaan pasar. Jaringan komersial CDMA2000 pertama telah diluncurkan Korea Selatan pada awal 2001, dan telah melayani lebih dari satu juta pelanggan (pada September 2001), dengan angka perkiraan yang makin meningkat pada akhir 2001 dan 2002.
• CDMA2000 1X untuk Data dan Suara
Teknologi CDMA2000 1X mendukung layanan suara dan data melampaui standar saluran (1X) CDMA, dan menawarkan banyak kemajuan dibanding teknologi lainnya. Pertama, CDMA2000 1X menawarkan peningkatan kapasitas hingga dua kali lipat dibanding system CDMA sebelumnya (bahkan lebih besar daripada TDMA dan GSM), serta membantu mengakomodasi pertumbuhan layanan suara dan Internet nirkabel yang terus meningkat. Kedua, CDMA2000 1X menawarkan peak data rates hingga 153 kbps (dan di masa mendatang akan menjadi 307 kbps), dengan kapasitas data lebih tinggi, tanpa mengorbankan kualitas suara. Pesawat telepon CDMA2000 1X juga mempunyai standby times lebih panjang. Dan karena ia juga cocok (compatible) dengan teknologi CDMA sebelumnya, CDMA2000 1X mudah
di-upgrade, baik oleh konsumen maupun penyedia layanan.
• CDMA2000 1xEV-DO untuk Transfer Data Tercepat
Untuk Anda yang menginginkan layanan transfer data tercepat dan tertinggi kapasitasnya, versi CDMA2000 yang dikhususkan untuk data yang disebut 1xEV-DO menawarkan peak rates lebih dari 2 Mbps dengan kapasitas rata-rata lebih dari 700 kbps-sebanding dengan layanan jalur kabel DSL dan cukup cepat untuk mendukung streaming video dan download file berukuran besar. CDMA2000 1xEV-DO juga menawarkan harga terendah per megabyte, yang merupakan sebuah faktor penting manakala penggunaan Internet dengan piranti-piranti nirkabel menjadi semakin populer. Piranti-piranti 1xEV-DO sanggup melayani paket koneksi data "always-on", yang membuat akses nirkabel menjadi lebih ringkas, cepat, dan berguna. Setelah melakukan uji lapangan, pada tahun 2002 beberapa penyedia jasa telah merencanakan pengembangan 1xEV-DO secara komersial. Dengan menggabungkan 1X dan 1xEV-DO, CDMA2000 menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan terintegrasi, yang memaksimalkan kualitas dan kapasitas suara dan data.
Kelebihan CDMA dibandingkan dengan sistem yang lain :
• Kapasitas layanan yang lebih besar
• Mutu suara lebih jelas dan jernih
• Biaya pulsa yang lebih murah
• Berbasis sistem fixed telephone tetapi portable.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
nice gan,. mantap komplite tp kurang gambar aja, jadi puyeng bacanya dengan istilah2 tsb,. hehee,.
BalasHapusMANTAP da
Menarik.. Kebetulan saya juga mahasiswa Telekomunikasi
BalasHapusgan itu referensinya dari mana?
BalasHapus